MAKALAH
PENGKAJIAN KURIKULUM SMK
“PENDIDIKAN SMK DI ERA GLOBALISASI”
|
NAMA : MARLINCE HAYATI
NIM : 12
312 461
KLS : C
PTIK
SEM : IV
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS TEKNIK
PRODI.PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
2014
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan begitu
banyaknya nikmat kepada penulis berupa nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan) di era globalisasi seperti sekarang ini menjadi hal
yang sangat penting, mereka dibekali keterampilan agar siap bekerja setelah
lulus nanti. Sekolah SMK di Indonesia ini memiliki manfaat yang sangat besar,
terutama bagi golongan ekonomi menengah yang hanya bisa menyekolahkan
anak-anaknya hanya sampai ke jenjang menengah atas.
Pendidikan di SMK semakin tahun, harus semakin banyak keterampilan yang
diajarkan di sekolah, hal ini dikarenakan lulusan SMK harus bisa menyesuaikan
zaman yang terus berkembang. Sehingga lulusan SMK dipercaya mampu terjun
langsung ke dunia kerja.
Di dalam
kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan,oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Tondano, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar Isi
............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
......................................................................................................iii
B.
Rumusan Masalah
.............................................................................................................
C.
Tujuan Penulisan
...............................................................................................................
D.
Manfaat Penulisan .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Prospek Pendidikan SMK di Era Globalisasi
......................................................................
B.
Peran dan Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan SMK
..............................................
1. Peran
globalisasi terhadap pendidikan SMK .............................................................
2. Dampak
globalisasi terhadap pendidikan SMK .........................................................
C.
Strategi SMK Dalam Menghadapi Tantangan Global
......................................................
1).
Meningkatkan saranadan prasarana sekolah
2).
Mengadakan pengolahan pendidikan yang baik
3).
Melakukan kerj adengan industry industry yang sesuai dengan kompetens isekolah
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
.......................................................................................................................
B.
Daftar Pustaka
..................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat
yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya
adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk
diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison
A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu
dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama
di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia
tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni
disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah
globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Menjawab kebutuhan pada persaingan global tersebut,
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hadir sebagai kebutuhan pendidikan yang lebih
mengacu pada sumber daya manusia yang siap pakai, mempunyai kompetensi yang
handal, yang mampu menjawab tantangan global
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang tersbut, rumusan masalah yang dapat di ambil adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana prospek pendidikan SMK dalam era globalisasi ?
2.
Bagaimana peran dan dampak globalisasi tehadap pendidikan SMK ?
3.
Apa strategi yang digunakan di pendidikan SMK untuk menjawab tantangan
globalisasi ?
C.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen dalam mata kuliah PengkajianKurikulumSmk. Selain itu, bagi diri saya pribadi makalah ini juga diharapkan bisa digunakan untuk menambah
pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam lingkup Universitas Negeri Manado maupun di civitas
akademika yang lain.
2.
Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas dampak
globalisasi terhadap dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai
globalisasi. Para pembaca yang dominan dari kaula mahasiswa bisa digunakan
untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas, sehingga kedepannya
tercipta sdm-sdm yang unggul.
3.
Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti
penting globalisasi sehingga dampak negatif yang berimbas bisa lebih
diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya
pendidikan semakin lebih baik.
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui prospek pendidikan SMK di era globalisasi
2.
Mengetahui dampak dan peran pendidikan SMK di era globalisasi
3. Mengetahui strategi yng digunakan dalam
pendidikan SMK untuk menjawab tantan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSPEK PENDIDIKAN SMK DI ERA
GLOBALISASI
Era globalisasi beberapa terakhir ini menghadapkan
manusia pada keadaan dimana perubahan terjadi secara cepat disegala aspek
kehidupan manusia. Kemampuan beradaptasi dan berinovasi untuk mencapai
kemandirian merupakan suatu keniscayaan. Sayangnya bangsa Indonesia yang telah
lebih dari 67 tahun merdeka masih menjadi penonton di negerinya sendiri.
Padahal di era tanpa batas saat ini, kualitas kemandirian manusia akan diuji
sebagai perubahan tersebut. Era globalisasi juga berdampak pada persaingan yang
semakin kompetitif. Untuk bisa memenangkan persaingan, setiap negara tak
terkecuali Indonesia harus memiliki sumber daya yang berkualitas.
Saat ini bangsa Indonesia masih terlilit persoalan
kemiskinan dan pengangguran. Hal tersebut sangat mempengaruhi daya saing
bangsa. Hal tersebut bisa dilihat dari Human Development Index yang semakin
menurun. Pada tahun 2011 Indonesia berada di urutan 124 dari 187 negara.
Indonesia bahkan jauh tertinggal dari negara tetangga terdekat seperti Malaysia
dan Singapore. Lebih memprihatinkan lagi, jumlah pengangguran terdidik yang
cukup tinggi. Berdasarkan data BPS pada Februari 2012, Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) untuk tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana
masing-masing 7,5% dan 6,95%. TPT pendidikan menengah masih tetap menempati
posisi tertinggi, yaitu TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 10,34% dan TPT
Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 9,51%.
Banyaknya lulusan terdidik yang menganggur bisa jadi
disebabkan kualifikasi yang tidak sesuai akibat rendahnya relevansi kurikulum
dengan keahlian yang dibutuhkan terutama untuk pengangguran lulusan SMA.
Lulusan SMA di persiapkan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, namun
kenyataannya banyak lulusan SMA yang tidak mampu melanjutkan sehingga akhirnya
mereka harus menganggur karena tidak dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja.
Selain lulusan SMA, angka pengangguran yang cukup tinggi juga terjadi di level
sarjana. Hal tersebut menjadi PR besar untuk kita semua. Nampaknya kita segera
berbenah dengan cara menambah dan mensosialisasikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebagai pencetak tenaga ahli dan wirausahawan tangguh dan dan juga
mengubah mindset para sarjana untuk menjadi seorang wirausahawan yang mampu
melahirkan inovasi-inovasi melalui risetnya sehingga kita menjadi salah satu
pemain utama dalam percaturan global.
SMK hadir sebagai solusi pemerintah mengentaskan
pengangguran yang jumlahnya terus bertambah. Saat ini pemerintah tengah
giat-giatnya mempromosikan SMK, bahkan sedang mengubah proporsi jumlah SMA SMK
dari semula 70:30 menjadi 30:70. Mengapa SMK? SMK dianggap mampu menyiapkan
peserta didik yang kreatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Joko Sutrisno
(2008). Bahkan, hasil sebuah survei menunjukkan bahwa di kota-kota di mana
populasi SMK lebih tinggi dari SMA, maka daerah tersebut memiliki pertumbuhan
ekonomi dan produk domestik regional bruto yang lebih tinggi. Namun melihat
masih banyaknya lulusan SMK yang menganggur kita harus segera membenahi sistem
pembelajaran SMK berbasis kompetensi sehingga bisa menghasilkan inovasi dan
juga mencetak jiwa kewirausahaan mereka. Sesuai logo “SMK BISA” dengan ciri
khas Siap Kerja, Santun dan Kompetitif di harapkan lulusan SMK mampu bersaing
di era globalisasi ini.
Dengan kurikulum yang di rancang khusus, menyebabkan
siswa SMK tidak hanya mendapatkan pendidikan secara teori saja, namun dibekali
keterampilan yang bisa di manfaatkan setelah lulus nanti.
Saat ini anak-anak SMK sudah mulai menunjukkan
prestasinya dalam berinovasi. Beberapa hasil inovasi anak SMK adalah:
1. Pesawat Jabiru J430 SMKN 29 Jakarta
Sungguh prestasi yang luar biasa dimana siswa SMKN 29
telah mampu mengeluarkan pesawat rakitannya yang diberi nama Jabiru J430.
Sekolah ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang luar biasa, yaitu Bapak Dedi
Dwitagama yang belum lama ini mendapatkan Penghargaan Guraru Award 2012 karena
prestasinya dalam memanfaatkan IT untuk pendidikan. Pesawat ini diperkirakan
mampu terbang hingga Bali dan Malaysia. Pesawat ini menggunakan bahan bakar
pertamax dan berkecapatan kurang labih 130 knot dan mampu menjangkau jarak
Jakarta-Surabaya dalam waktu 3 jam hanya dengan 80 pertamax. Sungguh luar biasa
2. Mobil Kiat Esemka SMK 2 Surakarta
Salah satu hasil karya anak negeri yang fenomenal
adalah mobil Kiat ESEMKA, hasil karya siswa SMK 2 Surakarta. Hasil karya asli
anak negeri ini telah cukup banyak menyita perhatian publik dan pemerintah dan
menjadi bahan pembiacaraan dimana-mana, dari mulai warung kopi sampai diteras
megah DPR/MPR. Mobil ini berkapasitas 7 penumpang dan dilengkapi dengan power
window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD,
serta sensor parkir.
Tentunya masih banyak karya siswa SMK lainnya di
Indonesia yang belum saya ungkapkan disini. Banyak juga siswa SMK di tmpat lain
yang telah mampu berinovasi. Semoga semakin banyaknya inovasi yang lahirkan
bisa memacu motivasi siswa-siswa SMK lainnya untuk menunjukkan karya-karya
inovatif lainnya dan pemerintah hendaknya bisa lebih mengingkatkan kompetensi
mereka dengan banyak menggandeng dunia usaha/industri sehingga bisa mengetahui
apa yang mereka butuhkan.
Jika hal – hal tersebut mendapat perhatian dan
dukungan dari pemerintah, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu
negara yang mampu bersaing di tengah .
B. PERAN DAN DAMPAK
GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN SMK
1. Peran globalisasi
terhadap pendidikan SMK
Dunia globalisasi yang semakin terasa mau tidak mau
telah membawa perubahan yang signifikan terhadap dunia pendidikan, khususnya
pendidikan SMK. Perubahan – perubahan tersebut telah membawa sebuah paradigma
baru dalam dunia SMK. Beberapa perubahan yang mendasar dalam paradigma baru
pendidikan menengah kejuruan adalah:
a. Proses
peralihan dari orientasi lama, ke orientasi baru yang sering diistilahkan dari
sistem supply driven atas kebutuhan sosial masyarakat, ke sistem demand driven
yang dipacu oleh kebutuhan pasar kerja. Selama ini kata-kata, berapa prosen
tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diluluskan, dibalik menjadi berapa
prosen tamatan SMK dapat diserap di dunia usaha dan industri;
b. Pendidikan berbasis
sekolah (School Based Program), mengacu ke pendidikan berbasis ganda (Dual
Based Program);
c. Pengajaran
berbasis pelajaran (Subject Matter Based Program), menuju pengajaran berbasis
kompetensi (Competencies Based);
d. Program dasar yang
sempit (Narrows Based Program), menuju ke program dasar yang mendasar, kuat,
dan lebih luas (Broad Based Curriculum);
2. Dampak globalisasi
terhadap pendidikan SMK
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia
pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga
pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global
maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan,
baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar
lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM
yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah
dalam kancah globalisasi, menimbulkan dampak positif dan negatif dari dari
pengaruh globalisasi dalam pendidikan dijelaskan dalam poin-poin berikut:
1.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
a. Pengajaran
Interaktif Multimedia
Kemajuan tekonologi akibat pesatnya arus globalisasi,
merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat
klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti
komputer dan internet. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur,
sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana
sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang
sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat
digabungkan menjadi suatu proses komunikasi.
b. Perubahan Corak
Pendidikan
Mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh
negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF
dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan
harus berkompromi untuk melakukan perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah
diamandemen, UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari
corak sentralistis menjadi desentralistis. Sekolah-sekolah atau satuan
pendidikan berhak mengatur kurikulumnya sendiri yang dianggap sesuai dengan
karakteristik sekolahnya. Kemudahan Dalam Mengakses Informasi Dalam dunia
pendidikan, teknologi hasil dari melambungnya globalisasi seperti internet
dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan
serta sharing antar siswa terutama dengan mereka yang berjauhan tempat
tinggalnya.
c. Pembelajaran
Berorientasikan Kepada Siswa Dulu
Kurikulum dahulu paling utama didasarkan pada
tingkat kemajuan sang guru. Tetapi sekarang, kurikulum didasarkan pada tingkat
kemajuan siswa. KBK yang dicanangkan pemerintah tahun 2004 merupakan langkah
awal pemerintah dalam mengikutsertakan secara aktif siswa terhadap pelajaran di
kelas yang kemudian disusul dengan KTSP yang didasarkan pada tingkat satuan
pendidikan. Di dalam kelas, siswa dituntut untuk aktif dalam proses
belajar-mengajar. Dulu, hanya guru yang memegang otoritas kelas. Berpidato di
depan kelas. Sedangkan siswa hanya mendngarkan dan mencatat. Tetapi sekarang
siswa berhak mengungkapkan ide-idenya melalui presentasi. Disamping itu, siswa
tidak hanya bisa menghafal tetapi juga mampu menemukan konsep-konsep, dan fakta
sendiri
2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia
Pendidikan Indonesia
a. Komersialisasi
Pendidikan
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan.
Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John
Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai
merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya
perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu
ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan
Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan
bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang
saham.(John Micklethwait, 2007:166). .
b. Bahaya Dunia Maya
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses
informasi dengan mudah juga dap at memberikan dampak negative bagi siswa.
Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh negative bertebaran di
internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan
sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan
seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti
viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6
Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di Jawa Timur pergi
meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs
pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.
c. ketergantungan
Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan
internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa ataupun guru. Sehingga
guru ataupun siswa terkesan tak bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa
bantuan alat-alat tersebut.
C. STRATEGI SMK DALAM MENGHADAPI
TANTANGAN GLOBALISASI
Siap kerja atau tidak tentunya tidak lepas dari
strategi ataupun managemen pendidikan yang di terapkan di suatu SMK
terkait. Beberapa analisis mengenai managemen pendidikan terkait dengan program
yang akhirnya menghasilkan input mutu lulusan yang kompeten yang mampu bersaing
di tengah arus globalisasi. Semua itu tidak lepas dari profesionalisme dari
berbagai elemen di dalam lingkungan pendidikan, termasuk guru, staff, dan
system yang berjalan dalam kancah arena pendidikan tersebut. Beberapa program
dikembangkan itu dapat dipaparkan pelaksanaannya sebagai berikut:
1.
Melakukan kerjasama dengan industri – industri yang sesuai dengan kompetensi
sekolah
Di dalam meningkatkan mutu lulusan , maka dilakukan
usaha untuk menjalin hubungan kerjasama dengan industri – industri yang
terkait. Hal ini dilakukan untuk memacu motivasi siswa dalam meraih ambisi dan
prestasinya untuk siap terjun di dunia kerja. Dalam hal ini kepala sekolah
melakukan managemen untuk mewujudkan hal ini. Dengan di bantu staf – staf
terkait,misal membentuk staf khusus untuk menangani hal ini,yaitu staf yang
berfungsi untuk mengkoordinasi dengan industri – industri untuk melancarkan
hubungan kerja sama ini.
Untuk mensukseskan kerjasama ini maka sekolah
mengadakan evaluasi tentang standard sekolah tersebut. Penentu keberhasilan
tidak terbatas pada apa yang terjadi di lingkungan sekolah. Standar
keberhasilan di luar sekolah berkaitan dengan pekerjaan atau kemampuan kerja
yang biasanya dilakukan oleh dunia usaha atau dunia industri. Menurut Starr
(1975), bahwa :
Walaupun standar keberhasilan
beragam antar sekolah dan antar Negara, tetapi keberhasilan tersebut seringkali
mengambil bentuk kepuasan pegawai dengan keahlian lulusan, suatu persentase
tinggi lulusan yang mendapatkan pekerjaan di bidang persiapan atau dalam bidang
yang berhubungan, kepuasan kerja lulusan, kemajuan yang dialami lulusan.
2. Meningkatkan
sarana dan prasarana sekolah.
Kurikulum pendidikan kejuruan dalam implementasi
kegiatan pembelajaran perlu didukung oleh fasilitas beajar yang memadai, karena
untuk mewujudkan situasi belajar yang dapat mencerminkan situasi dunia kerja
secara realistis dan edukatif, diperlukan banyak perlengkapan, sarana dan
perbekalan logistik. Bengkel kerja dan laboratorium adalah kelengkapan utama
dalam sekolah kejuruan yang harus ada sebagai fasilitas bagi peserta didik di
dalam mengembangkan kemampuan kerja sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan
industri.
Hal ini sangat crusial dan penting dilakukan untuk
dilakukan karena sarana dan prasarana sekolah adalah hal yang sangat pokok
dalam penciptaan kesuksesan belajar mengajar di sekolah. Pengadaan alat alat
praktek serta laboratorium praktek yang dapat menunjang pengaplikasian teori ke
dalam dunia realita adalah sangan mutlak dilakukan dalam pembelajaran kejuruan
di SMK, sehingga output lulusan SMK tidak hanya mengetahui dan memahami akan
suatu teori belaka, tetapi dapat lebih interaktif mengimplementasikan teori –
teori yang didapat dalam hubungannya dengan dunia kerja dan dunia nyata yang
secara harfiah SMK menciptakan lulusan yang trampil dan siap kerja.
perwujudan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah
ini. Tentu hal ini dilakukan dalam suatu team managemen yang baik,dan diawasi
pelaksanaannya oleh semua pihak yang terkait.
3. Mengadakan
pengelolaan pendidikan yang baik
Pengelolaan pendidikan adalah mutlak dilakukan secara
baik untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, income yang berbeda –
beda jika di lakukan proses pengelolaan yang baik maka akan menghasilkan output
yang baik dan relatif sama ,dalam artian misi dan kemampuannya akan sama jika
digodog dengan proses pendidikan yang pengelolaannya baik. Untuk mewujudkan hal
ini, maka di adakan suatu kerjasama dengan pihak – pihak terkait, di antaranya
pihak guru dalam mengelola pendidikan di dalam kelas, pihak staf – staf dalam
usahanya membangun suatu managemen di luar kegiatan PBM , dan pihak external
lainnya dalam managemen yang bergerak di bidang kerjasama dan
pengelolaan.Dengan di bantu suatu managemen dan pengawasan yang baik maka di
lakukan suatu keseragaman visi misi dari SMK yang dikelola, keseragaman pola
pengelolaan yang akan di terapkan dalam SMK yang akan dikelola
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Globalisasi adalah
suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa
di seluruh dunia. Dunia globalisasi telah melahirkan persaingan tanpa batas
antar negara di dunia. Hal ini membuat kesenjangan akan semakin tercipta
tatkala suatu negara tidak bisa menyikapi globalisasi secara bijaksana.
SMK hadir di tengah
globalisasi sebagai wujud persaingan negara Indonesia di bidang SDM. Dengan SDM
yang cakap pada bidangnnya di harapkan Indonesia mampu menempatkan dirinya
menjadi salah satu negara yang di perhitungkan dunia. Meskipun banyak menuai dampak
baik itu positif ataupun negativ akibat globalisasi, pendidikan SMK harus terus
di kembangkan agar mampu dan sesuai dengan tantangan global. Dengan berbagai
macam strategi di harapkan SMK mampu berbicara banyak pada kancah
internasional.
C. DAFTAR
PUSTAKA
http://suzieitaco.wordpress.com/2012/11/08/smk-bisa-ber-inovasi-untuk-indonesia-mandiri/http://totabuanews.com/2013/03/21/pendidikan-smk-lebih-ke-pendidikan-karakter/
Asri B. 2008. Pembelajaran
Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Munir. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta:
PT Pustaka Insan Maqdani, Anggota IKPI.
Surya, M. 2002. Dasar-dasar
Kependidikan di SD. Pusat penerbitan Universitas Terbuka. Suryabrata, S. 2010.Psikologi
Kepribadian. Jakarta:
Rajawali Pers.
Januar, I. 2006. GlobalisasipendidikandIindonesia, (Online), www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=mygroup&gid=340151,
diakses 18
Oktober 2011.